Senin, 10 Januari 2022

RADJI Beach Pantai Sejarah Bangka Barat Yang Mendunia & Terlupakan

Ditulis Oleh: BAMBANG PRAYUDI Dari Berbagai Sumber


RADJI Beach atau Masyarakat Sekitar Lebih Mengenalnya Dengan Nama Pantai Teluk Inggris adalah Sebuah Pantai yang Indah Terletak di Ujung Paling Barat Pulau Bangka, Tepat di Kota Muntok ibukota Kabupaten Bangka Barat.

DiBalik Keindahan Pemandangan Pantai dan Laut Radji Tersimpan Sejarah yang sudah Mendunia di Masa Perang Dunia ke II, Bahkan Dr.Ian W. Shaw Penulis Buku asal Australia telah Menulis Buku “The Story of the Australian Nurses after the Fall of Singapore on Radji Beach” (On Radji Beach).

Pantai Radji di Muntok Bangka Barat Memang Tidak Setenar Pantai Kuta, Tetapi ada Potongan Sejarah yang Membuat Pantai Radji ini Menjadi Terkenal di Dunia karena Merupakan Bagian dari Sejarah Perang Dunia II yang di Dalamnya ada Drama yang Sangat Mengharukan. 

Bagian Penggalan sejarah Tersebut adalah Sejarah Australia yang berkaitan dengan Indonesia. Ketika itu Tanggal 12 February 1942, Singapura Berubah Menjadi Ladang Pembantaian Sehari Setelah Jatuh ke Tangan Pasukan Jepang. Di Tengah Lautan Api di Singapura, Ratusan Orang Berjejal dan Berebut Menaiki Kapal dan Perahu untuk Meninggalkan Singapura. Diantara Kerumunan tersebut Terdapat 65 Perawat Australia yang Meninggalkan Singapura dengan Menggunakan Kapal  SS Vyner Brooke.

Perjalanan ini Segera Berubah Menjadi Perjalanan yang Sangat Menakutkan. Di Perairan Pulau Bangka (Laut Radji) Pasukan Jepang melakukan Pemboman Kapal tersebut dan Berhasil Menenggelamkan Kapal tersebut. Penumpang Kapal yang Berhasil Selamat dan Mendarat di Pantai Radji. Diantara Penumpang Kapal yang Selamat terdapat 22 Perawat Australia yang Terdampar di Pantai Radji dan Memilih untuk Menyerah Kepada Pasukan Jepang dibanding dengan Kelaparan dan Kematian.

                                  


Di lain Pihak Patroli Pasukan Jepang ini Tidak Menerima Penyerahan Diri Para Perawat. Selanjutnya Penumpang Kapal yang Selamat dibagi ke Dalam 3 Kelompok dan dieksekusi. Kelompok Ketiga dimana Perawat Australia Termasuk di Dalamnya disuruh Berlari ke Arah Pantai Sambal dihujani Peluru oleh Tentara Jepang.

Secara Ajaib Terdapat Satu Perawat dan Satu Penumpang Lainnya Pat Kingley Selamat. Perawat yang Selamat Adalah Vivian Bullwinkel yang Dengan Sisa Sisa Semangatnya Masih Dapat Bertahan dan Berlari Masuk ke Dalam Hutan Selama 13 Hari dengan Luka Luka Tembak Pada Tubuhnya Sebelum Menyerahkan Diri Kepada Pasukan Jepang Lainnya di Pusat Penampungan. Vivian Berhasil Bergabung dengan Perawat Lainnya yang Berhasil Selamat dari Kelompok Lainnya di Tempat Penampungan di Muntok atas Bantuan Penduduk Setempat.

Pendaratan di Pantai Radji itu Terjadi Pada Tanggal 16 February 1942. Dalam Pelariannya Vivian Bullwinkel dan Salah Satu Penumpang Kapal yang Selamat dari Penembakan Pasukan Jepang itu Ternyata diselamatkan dan dibantu oleh Para Wanita Penduduk Kampung Setempat untuk Menembus Hutan. Penduduk Setempat Memberikan Air dan Makanan serta Membawa Mereka ke Muntok untuk Selanjutnya Menyerahkan Diri Kepada Pasukan Jepang.

Di Tempat Penampungan, Selanjutnya Para Tawanan Mengalami Situasi yang Sangat Menyedihkan yang didominasi oleh Kelaparan dan Penyakit Selama Lebih dari 3,5 tahun. 24 diantara Perawat Tersebut Berhasil Pulang Kembali ke Australia Setelah Berakhirnya Perang Dunia II.

Dari Sejarah Pantai Radji Tersebut Tentunya Menambah Catatan Sejarah yang Menunjukkan Bahwa People to People Link Antara Indonesia dan Australia Audah Terjadi Sebelum Kemerdekaan Indonesia. Hal ini ditunjukkan Sengan Peran Penduduk Lokal yang Secara Tulus Membantu Perawat Vivian Bullwinkel Sehingga Akhirnya Selamat.

Dilatarbelakangi Kisah Menyedihkan itu, Keluarga dan Anak Cucu 22 Perawat Australia yang Tewas Pada Tragedi itu Datang ke Pulau Bangka Menelusuri Jejak Sejarahnya. Tidak Hanya Pantai Radji, Jejak Sejarah Perang Dunia ke – II yang Melibatkan Warga Australia Juga Tercecer di Beberapa Tempat di Kota Muntok, diantaranya Pantai Tanjung Kalian, Pelabuhan Lama Muntok dan Kampung Keranggan Atas.

Melihat Latar Belakang Sejarahnya, Pantai Radji Menyimpan Potensi yang Besar untuk Mendatangkan Wisatawan Mancanegara.

Menurut Sekretaris 1 Bidang Politik Kedutaan Besar Australia, Matthew Barclay dalam Kunjungannya ke Muntok tanggal 16 Februari 2018 Silam, Warga Australia Telah Melakukan Ritual Peringatan Tragedi Perang Dunia ke – II di kota Muntok Sejak Tahun 90-an.

Dia Menegaskan, Hal itu ditandai Dengan Sebuah Monumen di Pantai Tanjung Kalian yang diresmikan Tahun 1993.

Meski Demikian, Jumlah Warga Australia yang Berkunjung ke Bangka Barat Sejak Tahun 2017 Hingga 2019 Tidak Menunjukkan Angka yang Fantastis. Jumlahnya Hanya Berkisar Pada Angka Puluhan Saja.

Padahal Bila Mata Pemerintah Daerah Terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat Jeli, Potensi yang dimiliki Pantai Radji Bisa dioptimalkan Agar Angka Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke kota Muntok Dapat Terus Meningkat.

                                


Seperti tahun 2020 yang Lalu, Tepatnya Tanggal 14 Februari, Bukan Hanya Warga Australia Saja yang Berkunjung, Tapi Beberapa Negara Lain Seperti Selandia Baru, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Kanada Juga Hadir Dalam Peringatan Tragedi Perang Dunia ke – II di kota Muntok, Termasuk Salah Satu Pemeran Tragedi Pantai Radji, Jepang Juga akan Hadir. Kesempatan Pantai Radji untuk Lebih ” Mendunia ” Terbuka Lebar.

Mirisnya, Meskipun Tiap Tahun Menjadi Perhatian Dunia, Pantai Radji Masih Terbengkalai. Akses Jalan Menuju kesana Masih ” Buruk Rupa ” Sehingga Sulit untuk dilalui. Pantai Radji Seolah ” Mutiara Hilang ” yang terlupakan begitu saja.

Pemda Bangka Barat, Terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Hanya Menjual produk yang itu itu Saja Tanpa Berani Berinovasi dan Membaca Potensi Lain yang Bisa Mendukung Citra Kota Sejarah yang disematkan Kepada Kota Muntok Tercinta ini. Peran Kepala Daerah Juga Sebenarnya yang diharapkan Dapat Mengangkat Destinasi Wisata Sejarah Pantai Radji Tersebut.

Padahal Potensi itu Ada di Pantai Radji, Sebutir Mutiara yang Menanti untuk digarap Menjadi Sesuatu yang Sangat Berharga, Sebutir Mutiara yang Akan Memalingkan Mata Dunia untuk Melihat Lebih Tajam ke Bumi Sejiran Setason.


sumber.

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rrnoor/pantai-radji-di-bangka-yang-mendunia_54f9177aa3331112678b4830

https://kabarbangka.com/potensi-pantai-radji-untuk-mendunia-luput-dari-perhatian-disparbud-babar/

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Bangka_Island_massacre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gas Melon ohh Gas Melon.. Langka di Kota Mentok

Penulis.  Bambang Prayudi (Calon Anggota DPRD Bangka Barat, Dapil I kecamatan Mentok) Nomor Urut 8 Dari Partai DEMOKRAT Sudah Beberapa Pekan...